Topics :

Thursday, 17 January 2013

Cara merawat kulit bayi

masih seringkali seorang ibu muda bingung dalam merawat bayi, brbagai informasi didapat, namun banyak juga yang berkontroversi. sebenarnya apa yang dibutuhkan bagi seorang bayi? perawatan macam apa yang bisa kita berikan? apakah perawatan itu aman?
setelah melahirkan, tenaga medis akan memberikan beberapa tips. meski seringkali agak berbeda,namun hal ini yang penting para ibu tahu. bahwasanya kulit sang bayi membutuhkan perawatan yang spesial dan tidak sembarangan.
Temuan Normal
1. vernix caseosa
jangan kaget melihat si bayi mungil terselimuti zat seperti lemak, ini dinamakan vernix caseosa karena kenampakannya menyerupai keju. tak jarang bidan, dokter, perawat tidak membersihkannya karena peran pentingnya sebagai protektif antibakterial terhadap E. Coli, S. aureus, dan  B. streptococcus. dalam 90 menit pertama, bayi tidak dimandikan, bahkan ditunggu minimal hingga 6 jam untuk meminimalisir adanya paparan mikroorganisme.
2. lanugo
lanugo adalah rambut halus, tipis, di areapunggung, bahu, dan banyak di usia prematur. fungsinya juga dalam menjaga temperatur tubuh bayi.
kulit bayi baru lahir cenderung lebih tipis, tidak banyak berambut, perlekatan antarsel lemah, lebih sedikit kelenjar keringat dan minyak. sehingga akan dijumpai:

  • peningkatan kerentanan iritan eksternal: perlu diperhatikan penggunaan lotion, cream yang banyak mengandung aquos, dan hindari pemakaian parfum megandung alkohol.

  • peningkatan kerentanan infeksi mikrokkus.

  • peningkatan reaktivitas terhadap alergen kontak.  nah, ini yang agaknya kontroversial. pemakaian minyak telon, minyak kayu putih ternyata tidak diperlukan. ada studi menyebutkan hal ini tidak banyak berpengaruh. bahkan pada bayi prematur, yang kulitnya belum intak, akan terjadi peningkatan permeabilitas dimana zat-zat kimia ini akan mudah meresap ke tubuh sang bayi.

  • perbedaan dengan kulit dewasa, ketebalannya lebih tipis antara 1-2 mm,luas permukaannya banyak terpapar dan tidak ada yang menjaga kulit tetap lembab.

  • bayi prematur memiliki kecenderungan penurunan fungsi barier epidermis, sehingga segala zat yang dioleskan ke permukaan kulitnya harus dijamin keamanannya.
Prinsip Perawatan :
1. hindari bahan yang dapat menyebabkan iritasi. antibakterial atau pewangi pakaian jugabisa membuat sensitisasi.
2. bersihkan baju dari deterjen.
3. hindari absorbsi perkutan, yakni segala iritan yang dapat meresap ke dalam kulit.
4. hindari gesekan. tentunya ini menghindari terjadinya iritasi karena mekanik atau gerakan.
5. hindari sunburn. kenapa? kualitas udara dan sengatan matahari jaman dulu dan sekarang mulai berbeda. tak banyak polusi dan masih ada barier alam bisa jadi sangat sulit kita dapatkan di perkotaan.  dokter kulit merekomendasikan paparan anak terhadap sinar matahari dalam tempo 5-10 menit saja cukup dan batas waktu paparannya hingga 7.30 pagi.
Merawat Tali pusat
seorang ibu harus paham hal ini, ada mekanisme fisiologis normal hingga tali pusat terlepas.  namun memang butuh proses, nah cara merawatnya sebenarnya sederhana. namun sang ibu atau perawat harus benar-benar menjaga kebersihan agar tidak terjadi infeksi.
1. cuci tangan dengan sabun. tali pusat bisa menjadi media pertumbuhan bakteri. maka cucilah tangan dengan pH sabun netral. jika menggunakan povidone iodine encerkan dengan menambahkan aquades hingga 0,5 sampai dengan 1 %. sediaan yang ada mengandung 10%, jika ini diberikan sifatnya akan toksik atau beracun bagi bayi.
2. bersihkan tali pusat dan kulit dengan sabun pH netral.
3. lipat popok dibawah tali pusat.dengan lebih terpapar udara, akan lebih memudahkan keringnya tali pusat.
4. penutup tali pusat kassa pastikan steril dan keling, tidak perlu ditambahkan alkohol maupun iodine. bahkan disinyalir penambahan iodine dapat menyerap zat Fe pada bayi. nah, agar cepat kering, dan untuk optimal pertumbuhannya bayi tidakperlu lagi mengenakan gurita atau kain yang dibebakan dengan erat di di dada dan perut bayi. bisa diganti dengan kaos dalam.

0 on: "Cara merawat kulit bayi"