Topics :

Monday, 11 March 2013

Bahaya Obat Pelangsing



Informasi Kesehatan - Kebanyakan wanita risih dengan keadaan tubuh yang tidak ideal ataupun dengan berat tubuh  yang berlebihan. Mereka lebih memilih mengkonsumsi obat diet ketimbang olahraga yang cukup atau mengatur pola makan degan baik sebagai cara instan untuk menurunkan berat badan ataupun hanya untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal.

Apakah obat pelangsing bisa menjadi solusi ? 

Tapi awas! Jangan terlalu mudah untuk minum obat pelangsing, bisa bisa justru bukan langsing yang anda dapat, tapi justru sakit. Obat pelangsing umumnya mengandung psikotropika golongan II yaitu turunan amphetamine. Karenanya bagi anda yang ingin mengkonsumsinya sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda. Ampetamin tidak bisa dikonsumsi tanpa danya resep dokter, tapi yang sering terjadi adalah kita mengkonsumsinya dengan dosis yang tidak sedikit.

Amphetamine sendiri sebenernya termasuk dalam golongan narkotika, tapi narkotika yang tidak dilarang penggunaannya sebagai obat. Narkotika dan psikotropika golongan II dan III tidak dilarang sebagai obat. 
Obat Pelangsing  yang dikonsumsi oleh seseorang, terutama yang memberikan jaminan langsing dalam waktu cepat, akan menyebabkan terjadinya menopause dini pada wanita. Menopause dini ini jelas sangat berbahaya. Resiko kesehatan pun akan semakin meningkat bila wanita mengalami menopause dini. Resiko yang mengancam misalnya stroke, serangan jantung, dan gangguan kardiovaskular lainnya. Selain itu, menopause dini juga akan memberi resiko terjadinya beberapa penyakit seperti kanker rahim dan usus besar, penyakit gusi, osteoporosis, katarak, dan kehilangan gigi. Pengurangan hormon estrogen dalam tubuh wanita lah yang menjadi penyebab munculnya penyakit tersebut.

Penggunaan bahan kimia berlebihan dalam jamu pelangsing ataupun obat pelangsing lainnya adalah Efek samping lainnya dari obat pelagsing adalah sakit kepala, nyeri perut, nyeri dada, muka merah, gangguan hormon, kerusakan hati, gangguan lambung atau tukak lambung, gangguan pertumbuhan, dan syok yang bisa mengakibatkan kematian. Sedangkan obat pelangsing yang bekerja sebagai obat pencahar sangat berbahaya karena dapat menyebabkan dehidrasi dan akibat fatal pada ginjal dan hati.

Dampak jangka panjang

Sebagian besar obat pelangsing dapat menimbulkan dampak yang negatif, seperti; gangguan emosi, hiperaktivitas, sulit tidur, perut kembung atau perih, keletihan terus-menerus, depresi, ketagihan, mual, muntah,penglihatan kabur,mulut kering, kejang-kejang,tubuh gemetar, ,ada juga yang mengganggu kesuburan dan sirkulasi menstruasi dan yang faling fatal adalah GINJAL akan rusak,ada juga yang mengganggu kesuburan dan sirkulasi menstruasi.

Menggunakan obat pelangsing yang bersifat pencahar atau laksatif dapat menyebabkan usus bereaksi lebih aktif menyerap makanan. Sehingga membuat makanan yang dikonsumsi cepat dibuang sebelum diserap. Akibatnya, bila konsumsi obat itu dihentikan, tubuh makin bertambah gemuk karena usus jadi lebih efisien dalam menyerap makanan.

Obat yang bersifat diuretik menyebabkan tubuh mengalami kekurangan cairan. Bila berlangsung lama, akan menyebabkan gangguan ginjal.

Obat-obatan yang bersifat memacu pembakaran kalori dapat merangsang jantung. Detak jantung terpacu cepat sehingga menimbulkan gangguan pada jantung.

Berikut obat-obat yang di salahgunakan sebagai obat diet diantaranya :
Ephedra
Karena efek berbahaya dari ephedra, perhatian US Food and Drug Administration (FDA) telah ditarik menuju potensi bahaya yang ditimbulkan oleh lebih dari pil diet kontra. Ephedra dikenal untuk menginduksi peningkatan denyut jantung dan jantung berdebar, membuat Anda rentan untuk mengembangkan serangan jantung atau stroke.

Fenilpropanolamin (PPA)
PPA lebih dikenal sebagai bahan dalam dingin, batuk dan obat antiallergy. Sebagai pil diet, PPA merupakan penekan nafsu makan. Ini meningkatkan risiko stroke hemoragik.

Fenitoin
Meskipun pada awalnya obat anticonvulsion, phenytoin memiliki efek penekan nafsu makan. Namun, phenytoin ditemukan dalam dosis lebih tinggi dalam pil diet, dan mungkin memicu reaksi alergi (ruam) dan menyebabkan sembelit, bicara cadel, sakit kepala, sakit perut, mual, muntah, tremor, gangguan motorik, pembengkakan kelenjar getah bening dan penyakit kuning.

Sibutramine
Dipuji menjadi alternatif yang lebih aman untuk ephedra, sibutramine telah ditemukan untuk menyebabkan berbagai bahkan lebih luas dari efek samping, termasuk masalah pencernaan (sakit perut, mual, hyperacidity, gangguan pencernaan, sembelit, nafsu makan meningkat), gejala pernafasan (nasal dan peradangan sinus, eksaserbasi batuk, sakit tenggorokan, mulut kering), kulit gejala (rash), gejala-gejala neurologis (pusing, sakit kepala, depresi, gugup, gelisah, insomnia) dan dismenore. Seperti ephedra, hal itu juga menyebabkan tekanan darah tinggi, jantung berdebar dan takikardia, meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke. Hal ini juga menyebabkan serangan epilepsi.

Guar Gum
Pembengkakan guar gum dalam saluran pencernaan menciptakan sensasi palsu kepenuhan. Namun, pembengkakan ini meningkatkan risiko penyumbatan di tenggorokan dan perut.

Bitter Jeruk
Seperti ephedra, jeruk pahit menginduksi takikardia dan palpitasi, meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Jeruk pahit juga dapat menyebabkan kejang.

Fenproporex
Sebuah jenis stimulan, Fenproporex telah ditemukan untuk diubah menjadi amfetamin dalam tubuh. Hal itu dapat menyebabkan nyeri dada, sakit kepala dan insomnia. Efek samping lain termasuk mengantuk dan pikiran untuk bunuh diri.

Bumetanide
Berat action kerugiannya adalah disebabkan efek diuretik nya. Namun, bumetanide menginduksi denyut jantung cepat dan meningkatkan risiko stroke atau serangan jantung.

Rimonabant
Dikembangkan di Eropa, rimonabant tidak disetujui oleh FDA. Bertindak pada otak, sehingga meningkatkan risiko depresi dan keinginan bunuh diri.

Fenolftalein
Penekan nafsu makan, fenolftalein adalah karsinogen dikenal. Ini meningkatkan risiko pertumbuhan tumor.

Grapefruit Ekstrak
Grapefruit ekstrak dalam pil diet telah diketahui menyebabkan interaksi berbahaya dengan obat-obatan seperti astemizol, atorvastatin dan sildenafil. Beberapa efek samping utama termasuk tekanan darah tinggi, kejang, diare dan masalah ginjal.

sumber: pantonaNEWS [dot] Com

0 on: "Bahaya Obat Pelangsing"